Sabtu, 06 April 2013

Profil Andi Arsyil Rahman Putra



Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 15 September 1987. Arsyil adalah anak kelima dari tujuh bersaudara, putra pasangan Prof. Dr. Ir. H. Andi Rahman Mappangaja M. S dan Ir. Yusnidar Yusuf.
Pengagum Albert Einsten ini memiliki hobi membaca, travelling, olahraga, bermain musik, berbisnis, berdiskusi dan menulis.

Andi Arsyil adalah sosok pria cerdas dan disiplin terbukti dengan manajemen waktu yang baik dan kecerdasannya ia berhasil menempuh pendidikan S1 nya di 3 perguruan tinggi sekaligus yaitu Fakultas MIPA jurusan Fisika/Program Studi Geofisika, Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Ekonomi (lulus 2010) dan Fakultas Teknik jurusan Teknik Informatika (lulus 2010). Saat ini Bang Arsyil sedang melanjutkan studi S2 nya di bidang Manajemen. (sudah tampan, cerdas dan spiritualitasnya tinggi :* )

Bang Robbi “Arsyil” ini memang sudah berprestasi sejak dibangku sekolah. Ia sering mendapatkan juara keals dan mampu meraih beasiswa serta meraih prestasi di berbagai lomba. Diantaranya adalah juara III lomba Fisika “The Most Creative Student award” dan peserta Olimpiade Fisika kota Makassar. Ia juga pernah menjadi Duta Pariwisata kota Makassar (2007), Duta Kawasaki (2007), Ikon salah satu Mall di Makassar, pernah juga dinobatkan sebagai salah satu Tokoh Berkepribadian Pembangunan (TBP), Duta “Internatioanl Youth Forum On Climate Change” (IYFCC) dan prestasi-prestasi lainnya baik dibidang pendidikan maupun dibidang entertainment.



Karir Bang Arsyil sebenarnya sudah dimulai sejak bermain dalam sinetron “Ngaca Dong!” bersama Chaterine Wilson dan menjadi model video klip artis-artis lokal di Makassar. Akan tetapi sosoknya mulai dikenal masyarakat setelah ia lolos audisi untuk memerankan tokoh furqon dalam film Ketika Cinta Bertasbih (film yang diangkat dari novel best-seller karya Kang Abik). Ia sebenarnya tak pernah mendalami ilmu seni peran seperti mengikuti Teater, ia hanya berbekal ilmu modeling.
Bang Ganteng ini pernah juga merambah dunia tarik suara dengan menjadi pengisi soundtrack film religi karya Habiburahman El-Shirazy (Kang Abik) “Dalam Mihrab Cinta” menyanyikan lagu “Karena Hati Bicara”.

Bang Arsyil juga berhasil berkarya di dunia tulis menulis. Ia telah sukses mengeluarkan 3 buku motivasi mengenai kehidupan. Tidak sampai disitu saja, Ia juga bekerja sebagai Leader Personal Representative disebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi, menjadi consultant salah satu perusahaan swasta, pembicara, narasumber diberbagai acara (baik dibidang pendidikan, pengembangan diri maupun manajemen), Ia juga sering mengisi pengajian dibeberapa lembaga pemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah dan swasta, selain itu bang Arsyil juga merambah bisnis jasa ia membuka bisnis Biro Perjalanan Haji dan Umroh.

Motto hidup Bang Arsyil ini adalah “Tulislah apa yang engkau baca dan bacalah apa yang engkau tulis. Berbagilah sebanyak mungkin dan pertanggungjawabkanlah kehidupan ini”.

Tampan , Cerdas, Sholeh dan tidak neko-neko. Benar-benar sosok Imam dalam keluarga yang diidam-idamkan banyak perempuan termasuk saya (pake banget). Semoga suami saya kelak seperti Bang Arsyil ini. Aamiin. (Atau tidak Bang Arsyil ini saja jodoh saya. Hllooohhh. Hahaha)

FILMOGRAFI
  • Ketika Cinta Bertasbih (2009)
  • Ketika Cinta Bdertasbih 2 (2009)
SINETRON
  • Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan
  • Ketika Cinta Bertasbih Meraih Ridho Ilahi
  • Dari Sujud Ke Sujud
  • Tukang Bubur Naik Haji “The Series”
BUKU
  • Life is Miracle. Menangkap pesan Luar Biasa dari Setiap Keping Kejadian (2010)
  • Eurecle! Anda dan Setiap Manusia Adalah KEAJAIBAN (2011)
  • HOPE (2012)

Jumat, 05 April 2013

Sinopsis Film Narnia 1 : The Lion,The Witch,and The Wardrobe

 

Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan Lucy Pevensie diungsikan ke rumah Profesor Diggory Kirke karena Perang Dunia. Suatu hari, pada waktu mereka bermain petak umpet di rumah itu, Lucy menemukan lemari pakaian, dan dia memutuskan untuk bersembunyi di sana. Lucy sangat terkejut melihat di dalamnya terdapat negeri yang bernama Narnia, dan di sana dia bertemu seekor faun bernama Mr. Tumnus yang mengatakan bahwa Narnia sedang dikutuk oleh penyihir putih bernama Jadis selama beratus-ratus tahun dengan musim dingin yang panjang. Akhirnya, setelah Lucy berhasil membawa kakak-kakaknya ke Narnia, mereka berpetualang di sana. Edmund yang pernah ke Narnia sebelumnya (setelah Lucy) ternyata bersekongkol dengan Jadis dengan dijanjikan menjadi Raja Narnia, tetapi dengan syarat dia harus membawa tiga saudaranya sebagai pelayan. Padahal, Edmund hanyalah sebagai pancingan agar semua anak itu tertangkap dan Jadis ingin membunuh mereka semua. Karena ada ramalan mengatakan bahwa akan datang dua putra Adam dan dua putri Hawa yang akan membebaskan Narnia dari musim dingin yang panjang ini dan mengalahkan Jadis. Untuk memebaskan Edmund, Peter dan kedua adiknya harus menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Mereka dibantu oleh Pak dan Bu Berang-berang untuk menemui Aslan.

Di tengah perjalanan, keajaiban terjadi, kekuatan Jadis melemah dan musin dingin ini berganti menjadi musim semi yang indah. Ketika mereka akhirnya berhasil menemui Aslan, ternyata Aslan bersedia membantu. Akhirnya Edmund berhasil bebas. Tapi tiba-tiba Jadis datang dan meminta Edmund kembali, Aslan pun turun tangan. Mereka membuat perjanjian yang dirahasiakan, yaitu, bahwa Aslan harus menyerahkan diri pada Jadis. Dan Aslan pun menepati janjinya pada malam hari, dia akhirnya dibunuh oleh Jadis diatas meja batu (Stone Table) disaksikan oleh semua pengikut Jadis. Susan dan Lucy yang melihat kejadian itu sangat sedih. Sementara Peter dan Edmund baru diberitahu kejadian itu oleh dryad (roh pohon). Karena Aslan sudah tidak ada, maka sekarang Peter yang memimpin. Peter memutuskan untuk perang. Jadis yang mengetahui keputusan Peter pun menyetujuinya. Ketika perang sedang berlangsung dan pasukan Narnia semakin terjepit, keajaiban terjadi. Susan dan Lucy yang masih setia menemani Aslan mendapati Aslan hidup kembali karena pengorbanannya. Tanpa pikir panjang lagi, Aslan, Susan dan Lucy menuju istana Jadis. Di sana, banyak sekali orang-orang Narnia yang telah disihir menjadi batu. Aslan menghembuskan nafasnya dan orang-orang itu bisa bergerak kembali. Mereka semua langsung menuju tempat perang dengan tambahan banyak pasukan. Aslan berhadapan langsung dengan Jadis, dan Aslan berhasil membunuhnya. Perang selesai. Dan esoknya, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy diangkat oleh Aslan menjadi Raja dan Ratu Narnia penguasa Cair Paravel.

Hingga akhirnya mereka semua sudah dewasa dan sedang berburu rusa putih, mereka menemukan kembali jalan lemari. Mereka memasukinya, dan ketika keluar mereka mendapati diri mereka sedang berada di rumah Profesor Kirke dan menjadi anak-anak kembali. Tidak ada perubahan waktu sejak mereka pergi ke Narnia. Tidak ada yang menyadari bahwa mereka sudah pergi selama bertahun-tahun dan menjadi Raja dan Ratu suatu negeri.

Tips Wawancara Kerja

Jangan sampai pekerjaan impian kabur gitu aja karena nggak lolos tes wawancara. Nah, biar tambah percaya diri dan oke ketika wawancara kerja, simak 15 langkah mudah berikut ini.

1. Nama perusahaan besar sering mengundang keinginan untuk melamar. Tapi ingat, kalau posisi yang ditawarkan nggak cocok sama keahlian kamu, please deh jangan nekat ngelamar. Melamar posisi yang tepat dengan pengalaman dan keahlian yang mendukung pastinya menambah nilai plus buat si pelamar.

2. Kata-kata dress for success nggak sekedar kiasan lho! Berpakaian yang tepat sesuai dengan pekerjaan yang dilamar adalah hal yang wajib banget! Misalnya ingin melamar jadi sekretaris pastinya harus menggunakan pakaian yang rapih dan formal. Tapi ketika melamar pekerjaan yang banyak berkutat di lapangan, baju-baju yang lebih santai bisa jadi pilihan. Kalau bingung, tanya saja sama teman yang telah bekerja di posisi serupa.

3. Datang ke tempat wawancara paling tidak 15 menit sebelum jadwal. Kelebihan waktu ini akan memberi waktu untuk bersiap-siap. Misalnya, merapihkan make-up, pakaian, ke kamar kecil dan lain-lain. Selain itu datang tepat waktu juga memberi kesan yang baik.

4. Jabat tangan memberi kesan yang sangat penting. Jangan menjabat tangan setengah hati. Jabatlah dengan erat seperti ketika bertemu teman lama yang kamu tunggu-tunggu. Berikan kesan tegas namun bersahabat.

5. Ketika wawancara berlangsung, kumpulkan rasa percaya diri. Tatap mata si pewawancara dengan ramah. Menghindari tatapan mata atau melihat ke bawah mengesankan kurangnya percaya diri.

6. Biarkan CV bicara. CV adalah jendela pertama perkenalan calon pegawai dan perusahaan. Buatlah CV menggambarkan diri kita sebaik mungkin. Tulis juga hobi dan minat yang menggambarkan diri kita. Tapi harus jujur ya!

7.Nah, ketika si pewawancara sedang membaca CV kita, sebisa mungkin kita jangan berbicara. Mengajaknya berbicara akan membuat perhatiannya teralih dari CV kita yang oke.

8. Jangan terlihat resah atau duduk terlalu bersandar. Sikap duduk seperti itu akan membuat kita terlihat seperti orang gugup dan pemalas.

9. Pelajari latar belakang perusahaan yang dilamar. Dengan begitu kita akan terlihat tanggap dan berwawasan luas.

10. Bertanya bukanlah hal yang dilarang dalam wawancara. Pertanyaan juga akan menggambarkan diri kita. Jadi, hati-hati dalam bertanya. Menanyakan berapa lama jam makan siang, bisa mengesankan kita orang yang pemalas dan senang bermain.

11. Jika melamar di perusahaan yang membutuhkan ide-ide kreatif, jangan ragu untuk mengajukan sebuah usul atau saran. Tapi jangan terlalu mendetail. Jelaskan secara singkat dan menarik sehingga mereka akan melihat poin lebih pada kita.

12. Seperti kata band Seriues, 'pewawancara juga manusia'. Bicaralah dengan jujur dan terbuka. Jangan coba-coba berbohong atau menipu, kemungkinan mereka akan mengetahuinya.

13. Lagi-lagi jangan malu bertanya. Jika si pewawancara memberikan pertanyaan yang tidak kita mengerti, tanyakan maksudnya. Lebih baik kita menjadi orang pintar yang tak takut bertanya daripada orang 'sok tahu' yang merasa mengerti semua pertanyaan padahal jawabannya salah. Waduh!

14. Jika ditanya alasan keluar dari perusahaan sebelumnya, jangan berbicara panjang lebar tentang buruknya perusahaan tersebut (walaupun sebenarnya begitu). Katakan saja, di perusahaan tersebut bakat dan ide-ide kita yang cemerlang kurang bisa dimanfaatkan dan karena itulah kita melamar di perusahaan ini.

15. Dalam menjawab pertanyaan jangan ragu-ragu untuk berpromosi. Punya bakat dan kemampuan yang oke kok disembunyikan.

Tunjukkan kalau kita adalah aset perusahaan yang berharga. Rugi banget kalau nggak direkrut!

Selasa, 02 April 2013

UP : Carl and Ellie


    Up adalah sebuah film animasi produksi Pixar Animation Studios yang didistribusikan oleh Walt Disney Pictures. Up diputar perdana pada 29 Mei 2009 dalam Cannes Film Festival, dan mencatat sejarah sebagai film animasi pertama yang diputar dalam acara tersebut.


       Film Up ini maknanya dalem banget, dari film-film yang muncul tahun 2009 film ini yang menurut aku paling OKE , cerita tentang  Carl Fredricksen (Edward Asner) bocah pendiam yang bersahabat dengan cewek Tomboy bernama Ellie, mereka berdua lucu banget dan kata-kata Ellie buat Carl yang paling sering di ulang itu "Cross your heart" :D. 


    Walaupun adegan mereka berdua di awal film tanpa suara tapi nyentuh, berkesan banget. begitu seterusnya sampai Ellie jatuh sakit lalu pergi dari Carl :'( ,karena cinta Carl yang besar untuk Ellie, Carl bertekad buat membawa rumahnya ke Paradise falls, dia ingin mewujudkan impian Ellie dulu. Carl kelihatannya laki-laki tua yang galak, tapi ternyata gak, buktinya waktu Russel datang, Carl berubah jadi sosok teman yang baik mereka menjelajah sampai ke Paradise falls. 



    Di gambar itu, ada Carl dan Ellie waktu masih unyu banget, terus mereka menikah. Carl dan Ellie suka jalan-jalan ke atas bukit sambil main tebak-tebakan gambar awan. (haha so sweet banget ya) tapi suatu hari mereka berdua harus merelakan kenyataan bahwa Ellie tidak bisa punya anak. Carl yang sangat mencintai Ellie tak pernah membuatnya semakin larut dalam kesedihan, bahkan tak lama mereka bisa bahagia lagi. :D, mereka berdua punya angan-angan buat terbang ke Paradise falls, tapi impian itu gak terwujud, semakin bertambahnya usia, semakin suli buat mereka untuk pergi. Hingga akhirnya Ellie jatuh sakit lalu pergi. :'(   
   Film Up! Ini juga salah satu film kesukaan aku sama pacar, hehehe . I love both of them :D buat yang belum nonton jangan sampe gak nonton. filmnya bagus banget! :D 



Sutradara Pete Docter
Co-Director:
- Bob Peterson                                                      
- Produser Jonas Rivera                                     
- Executive Producers:
- John Lasseter
- Andrew Stanton


Penulis Skenario:
- Bob Peterson
- Pete Docter
Cerita:
- Pete Docter
- Bob Peterson
- Thomas McCarthy


Pemeran
- Edward Asner
- Christopher Plummer
- Jordan Nagai
- Bob Peterson
- Delroy Lindo
- Jeromy Ranft
- John Ratzenberger
- Elie Docter


Musik oleh : Michael Giacchino
Distributor :  Walt Disney Pictures
Tanggal rilis : 29 Mei 2009 (Amerika Serikat)
29 Juli 2009 (Indonesia)

Sinopsis Film Animasi : CORALINE

Coraline Jones (diperankan oleh Dakota Fanning) adalah seorang anak tunggal dari sepasang suami istri yang bekerja sebagai penulis lepas. Keluarga mereka bisa dianggap sebagai keluarga yang kurang mampu, apalagi ketika orangtuanya Mel Jones (diperankan oleh Teri Hatcher) dan Charlie Jones (diperankan oleh John Hodgman) memutuskan untuk menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah apartemen tua berusia 150 tahun di daerah terpencil.
Coraline membenci apartemen yang bernama Pink Palace Apartment itu. Tetangga-tetangganya terlihat aneh dan menyeramkan. Dan dia hanya bisa menemukan seekor kucing hitam kurus yang dekil bersama seorang anak laki-laki aneh yang bernama Wybourn Lovet (diperankan oleh Robert Bailey Jr). Coraline tidak menyukai Wybourne karena dia terlalu banyak bicara. Tapi Wybourne berbaik hati memberinya sebuah boneka tua yang ternyata sangat mirip dengan Coraline. Ia lalu meletakkan boneka kain mirip dirinya itu di atas kursi di kamarnya.
 Dia juga memiliki seorang tetangga yang gemar bermain sulap bernama Mr. Bobinsky (diperankan oleh Ian McShane), dan sepasang wanita tua yang dulunya merupakan artis terkenal, Miriam (diperankan oleh Dawn French) dan April (diperankan oleh Jennifer Saunders)

Hari-hari dilalui Coraline dengan sangat bosan. Dia merindukan kawan-kawannya di kota besar. Dia juga membenci situasi dimana kedua orangtuanya terlalu sibuk dengan tulisan mereka (mengejar deadline) sehingga tak seorang pun yang perduli untuk meluangkan waktu bersamanya. Dia selalu mencari cara untuk mengganggu orangtuanya, hingga mereka marah. Akhirnya, ayahnya menugaskan Coraline untuk mendata isi apartemen mereka dan melaporkannya kembali kepadanya. Sebenarnya itu hanyalah taktik agar Coraline menjadi sibuk dan tidak mengganggu kesibukan mereka lagi.

Berhubung cuaca sedang musim penghujan, dengan bersungut-sungut, Coraline mengerjakan perintah ayahnya. Tanpa sengaja, ia menemukan sebuah pintu berukuran kecil, yang hanya bisa dimasuki oleh anak kecil sepertinya. Ibunya berhasil menemukan kunci untuk membuka pintu kecil itu, tapi anehnya di balik pintu itu tidak ada apa-apa selain tembok. Ibunya berkata bahwa kemungkinan tembok itu dipasang ketika mereka membangun apartemen itu dulu, sehingga pintu itu tidak bisa digunakan.
Di malam hari, Coraline melihat seekor tikus melintas di kamarnya. Dia lari mengejar tikus itu dan menemukan kalau tikus itu ternyata menyelinap ke dalam pintu kecil yang ditemukannya tadi pagi, karena ternyata ibunya membiarkan pintu itu tetap terbuka dan menyimpan kuncinya. Di balik pintu itu, Coraline menemukan kalau dinding batu itu sudah hilang dan berganti dengan terowongan yang berwarna-warni. Dengan penasaran, ia menelusuri terowongan itu dan menemukan sebuah rumah lain di sisi yang satunya.
Rumah itu persis seperti apartemen tua dan jelek mirip orang tuanya, hanya saja lebih bagus. Dia menemukan seorang wanita muda yang cantik sedang memasak di dapur. Sekilas wanita itu mirip ibunya, tapi bukan. Dia mengaku sebagai Ibu Lain dari Coraline. Ibu yang lebih baik daripada ibu sebelumnya. Dia memasak makanan yang lezat dan Ayah Lain memainkan musik untuknya. Coraline sangat senang, apalagi ketika Ayah dan Ibu Lain itu mengantarnya ke kamar tidur. Sayangnya, ketika dia terbangun, dia tidak lagi berada di rumah bagus itu, tetapi kembali ke apartemen tua milik orang tuanya dan bertemu dengan kedua orang tua yang tidak memperdulikannya lagi.

Coraline akhirnya menyimpulkan kalau dia akan merasa lebih bahagia jika bisa bersama dengan Ayah dan Ibu Lain di sisi lain pintu kecil itu selamanya. Disana dia selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Ibunya selalu memasak makanan yang enak, ayahnya selalu menemaninya bermain. Tetangga-tetangganya yang aneh dan misterius berubah menjadi orang-orang yang menyenangkan dan selalu menghibur. Hanya ada satu hal yang membedakan mereka semua dari orang-orang aslinya, mata mereka terbuat dari kancing. Termasuk juga Wybourne. Khusus untuk anak laki-laki ini, di sisi lain, Wybourne tidak bisa bicara alias bisu, sehingga benar-benar berbeda dengan Wybourne yang asli. Dengan semangat dia berusaha kembali membuka pintu itu.

Tapi ternyata pintunya sudah dikunci oleh ibunya dan disimpan di tempat yang sangat jauh, sementara orangtuanya pergi ke luar rumah untuk menyelesaikan urusan buku mereka, Coraline ditinggal di rumah sendirian. Coraline yang nakal berhasil menemukan tempat penyimpanan kunci itu dan menelusup kembali ke sisi yang lainnya. Disana ia bertemu kembali dengan Ayah dan Ibu Lainnya yang ternyata mengetahui keinginan Coraline untuk bisa bersama dengan mereka selamanya.

Ibu Lain menyetujuinya dengan satu syarat, Coraline harus bersedia mengganti mata aslinya dengan kancing, seperti yang mereka miliki. Ibu Lain akan menjahit kancing di kedua bola mata Coraline dengan jarum dan benang, baru ia diizinkan tinggal bersama mereka. Coraline ketakutan dan menolak. Dia memutuskan untuk kembali saja ke orang tua aslinya dan tidak mau matanya dijahit dengan kancing. Tapi dia tidak pernah berhasil keluar dari dunia boneka kancing itu. Sikap nakalnya membuat si Ibu Lain marah dan menunjukkan sosok aslinya yang mirip laba-laba rakasa menyeramkan. Coraline lalu dikurung di dalam sebuah cermin untuk merenungkan kesalahannya, sampai dia bersedia menerima jahitan di matanya.

Di dalam cermin itu Coraline bertemu dengan tiga hantu anak-anak yang mengaku sebagai korban dari si Ibu Lain yang ternyata bernama Beldam. Mereka dulu bersedia menjadi anak si Beldam jahat dan menerima kancing itu sebagai pengganti mata. Tapi ternyata, kemudian Beldam memangsa jiwa mereka dan membuat mereka terikat dengan dunia itu. Meskipun mereka sudah meninggal, jiwa mereka tetap terkurung di dalam rumah. Satu-satunya cara adalah dengan menemukan kembali bola mata mereka yang sudah dicuri oleh Beldam dan mereka meminta bantuan Coraline untuk itu. Coraline berjanji akan berusaha menemukan bola mata mereka.

Wybourne bisu berhasil membebaskan Coraline dari dalam cermin dan mengantarkannya ke pintu kecil itu untuk melarikan diri. Dia berhasil kembali ke rumahnya, tapi orang tuanya menghilang diculik oleh Beldam. Kucing hitam kurus yang selama ini dibencinya tiba-tiba bisa berbicara kepadanya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa Beldam sebenarnya adalah penyihir jahat yang menjebak anak-anak nakal yang tidak bahagia dengan keluarga mereka.

Beldam akan menempatkan mata-matanya di kamar anak tersebut, yang ternyata adalah boneka kain yang mirip dengan dirinya. Beldam bisa melihat ketidak bahagiannya melalui mata kancing itu, lalu memenuhi keinginan si anak di sisi lain dunianya. Itulah sebabnya Beldam tahu kalau Coraline sangat tidak bahagia dengan orangtuanya, dan membujuknya untuk tinggal dengannya di dunia boneka. Tapi itu semua jebakan, dimana Coraline tidak berhasil dijebak. Ia memang bisa melarikan diri, tapi Beldam berhasil mengurung kedua orang tuanya. Sehingga, mau tidak mau, Coraline harus kembali kesana untuk menemukan orangtuanya kembali.

Miriam dan April memberikan benda sejenis cincin kepadanya untuk membantu perjalanannya. Benda itu akan bisa menunjukkan wujud asli sesuatu benda yang sudah disihir, sehingga matanya tidak akan tertipu. Ketika dia kembali, Beldam memngunci pintu itu dan menelan anak kuncinya, sehingga Coraline tidak akan pernah bisa kabur lagi. Sebab anak kunci pintu itu hanya ada satu saja. Ia lalu membuat perjanjian dengan Beldam. Ia harus bisa menemukan ketiga bola mata itu beserta orangtuanya dalam waktu satu malam, maka Beldam akan membebaskan mereka semua. Tapi kalau ia gagal, maka Coraline harus tinggal bersamanya di dunia itu dan bersedia menggunakan mata kancing. Coraline bersedia.
Dalam permainan itu, Coraline berhasil menemukan mata ketiga hantu yang ditemuinya di dalam cermin. Tapi ia belum berhasil menemukan orangtuanya. Si kucing hitam membantunya dan ia berhasil menjebak si Beldam untuk membuka pintu kecil itu dan membawa lari bola kaca tempat Beldam menyandera kedua orang tuanya. Dia lalu mengunci pintu itu dari sisi lain dan menyimpan anak kuncinya. Tapi Beldam tetap bisa memata-matainya melalui anak kunci itu. Akhirnya Coraline berhasil membuang anak kunci itu ke sebuah sumur yang sangat dalam, dengan bantuan Wybourne.
Coraline menyadari, bahwa meskipun keluarganya tidak sempurna, tapi ia menyayangi orang tuanya. Ia lalu mengadakan pesta kebun untuk orang tua dan tetangga-tetangganya. Apartemen tua itu tidak terlihat suram lagi, karena para penghuninya dan saling kenal dan akrab.(2009)

Senin, 01 April 2013

Sinopsis Film : Tinker Bell and The Secret of Wings



Ya, pemeran utamanya adalah Tinker Bell, panggilan akrabnya Tink. Tink merupakan peri mungil yang ditakdirkan tidak memiliki bakat alam. Bakat alam yang dimaksud di sini memang rada nyleneh, namanya juga fiktif. Peri dengan bakat alam adalah peri yang bisa membantu penyerbukan bunga, membantu binatang-binatang dan serangga belajar memulai kehidupan, membuat pelangi, berperan dalam perubahan musim, pokoknya dia punya peranan penting di keseimbangan ekosistem. Diceritakan di episode Tinker Bell and Lost Treasure, ketika Tink menjalani seleksi bakat peri, ternyata ia dinyatakan “bukan peri bakat alam”. Lanjutan ceritanya? Baca postinganku yang membahas lebih detil tentang Tinker Bell and Lost Treasure aja yah, hehehe. Di episode kali ini Tink tidak lagi mengeluhkan bakatnya yang sekedar menjadi peri tinker. Peri tinker itu apa? Baca postingan terdahulu ya. Yang jelas, Tink telah menikmati hari-harinya menjadi peri kreatif yang selalu menghasilkan barang-barang inovatif untuk mempermudah pekerjaan peri-peri bakat alam.
kesibukan di Pixie Hollow:bikin keranjang dari daun
Oke, ceritanya berawal dari sini … Pada suatu waktu, semua peri tinker sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan keranjang-keranjang rajutan yang terbuat dari dedaunan. Keranjang yang sudah jadi kemudian dikerek oleh sebuah mesin untuk diangkut, lebih tepatnya sih disamber #eh sama burung hantu. Dibawa ke mana keranjang-keranjang itu? Nun jauh di negeri seberang ternyata ada sebuah negeri bermusim dingin yang juga dihuni peri-peri. Burung-burung hantu itu ditugaskan untuk mengambil “pesanan” untuk dibawa ke negerinya. Mendengar cerita dari peri Marry, Tink jadi penasaran, seperti apakah negeri musim dingin itu? Pucuk di cinta, ulam pun tiba. Ketika Fawn, temannya yang memiliki bakat ‘membantu hewan tumbuh dewasa’ sedang kelabakan mengurusi kelinci-kelinci dan beberapa tupai yang akan bermigrasi ke Winter Woods, muncullah ide cemerlang. Dengan bermodal satu alat pancing ikat, Tink menawarkan diri membantu Fawn mengurusi satu kelinci yang paling sulit diatur. Demi melihat seperti apa negeri musim dingin alias Winter Woods, Tink bersusah payah mengendalikan si kelinci hiperaktif nan lucu ini. 
Si kelinci yang cukup menguras tenaga

Fawn dan Tink gotong royong membantu kelinci migrasi, dari Pixie Hollow menuju Winter Woods
Dua tupai, salah satu di sisi hangat, satu lagi di sisi dingin
Tink menjulurkan wajahnya ke sisi hangat
Sayap Tinker Bell mengeluarkan cahaya
Sampailah Tink, Fawn, dan sekawanan hewan-hewan tersebut di perbatasan antara negerinya, Pixie Hollow, dan Winter Woods. Batas antara Pixie Hollow dan Winter Woods terlihat begitu jelas. Winter Woods ditandai dengan jatuhnya bulir-bulir salju serta dataran yang berselimutkan salju tebal. Bulu-bulu kelinci dan tupai berubah warna ketika melintas perbatasan. Tink tertarik mencoba. Dengan was-was ia menjulurkan jarinya ke daerah bersalju. Dan… taraaa… tidak terjadi apa-apa. Dengan pede akhirnya ia pun melangkah ke negeri musim dingin. Brrr…Tink merasakan dingin yang menusuk kulit. Namun ia segera menyadari keindahan Winter Woods. Tink melihat apa yang belum pernah ia lihat selama ini. Pepohonan, perbukitan, semuanya putih. Tidak seperti di Pixie Hollow. Sepertinya Winter Woods akan menjadi tujuan petualangan Tinker Bell selanjutnya. Sebuah peristiwa aneh terjadi pada Tink. Sayapnya bercahaya, alias sparkling! Ada apa dengan Tink??? Di sela-sela ketakjuban Tink, Fawn menariknya dengan alat pancing. “Tink, kau tidak boleh melintasi perbatasan!” Fawn yang mengkhawatirkan keadaan Tink langsung membawa Tink ke klinik pengobatan peri. Dokter peri mengatakan Tink baik-baik saja. Sayapnya juga masih berfungsi dengan baik, namun si dokter bilang kalau musim dingin terlalu dingin untuk sayap hangatnya. Dengan kata lain, peri Pixie Hollow tidak boleh pergi ke musim dingin, begitu pun peri musim dingin tidak boleh masuk ke area Pixie Hollow. Diam-diam Tink memikirkan kejadian aneh di Winter Woods tadi, the sparkling wings. Saat ia menceritakan apa yang ia alami kepada sahabat-sahabatnya, mereka malah bilang kalau itu hanya pantulan cahaya salju.
Fawn memperingatkan Tink agar tidak melompati perbatasan lagi.

dokter memeriksa kondisi sayap Tink
Tink meyakinkan sahabat-sahabatnya bahwa sayapnya menyala 
Tink menjahit baju hangatnya
tas berisi buku Wingology dan perlengkapan lainnya
Tink siap berangkat menuju Winter Woods
Teman-temannya tidak ada yang percaya sayapnya bisa menyala. Tink kecewa. Pasti bukan karena pantulan cahaya salju, pikirnya. Tink tidak menyerah sampai di sini. Ia ingin membuktikan bahwa ada sesuatu di balik cahaya itu. Ia mengunjungi perpustakaan untuk mencari tahu tentang sayap bercahaya. Segala informasi tentang persayapan terdapat dalam buku Wingology karangan The Keeper. Sayangnya, informasi penting “sparkling wings” tidak lengkap karena halamannya dimakan kutu buku, kutu buku dalam arti sebenarnya. Mmm…, yang disebut kutu buku itu ternyata berbentuk ulat bulu?! #tepokjidat. Dan lebih disayangkan lagi, pengarang buku ini berdomisili di Winter Woods. Artinya, jika Tink ingin mengetahui lebih jauh soal sayap bercahaya, ia harus menemui The Keeper di Winter Woods. Dan itu namanya melanggar aturan. Lebih dari itu, ini membahayakan keselamatan jiwa dan raganya. Setiap peri di Pixie Hollow mengetahui hal ini, tapi tidak Tink. Bukan tidak mengerti, tetapi tidak mau tahu. Seperti biasanya, ia melanggar aturan.  Semua perlengkapan perang telah ia persiapkan.Yang terpenting adalah baju hangat untuk melindungi sayapnya, tidak lupa sepatu boot ala Tink dan tas serba guna untuk barang-barang berharga. Boble dan Clanky, teman sesama peri tinker awalnya tidak tahu-menahu soal niat Tinker Bell. Bahkan ia juga tidak memberi tahu sahabat-sahabatnya, para peri bakat alam. Kalau saja mereka tahu, Tink pasti sudah diomeli habis-habisan. Maka dari itu, ia memilih menyimpan rahasianya rapat-rapat. Karena sayapnya ikut-ikutan bersembunyi, ia jadi tidak bisa terbang. mau tidak mau Tink pergi ke tempat landasan keranjang-keranjang. Niatnya sih Tink mau nebeng burung hantu. Cukup beresiko memang, karena di sana ada Boble dan Clanky, dan.. Peri Marry yang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan keberangkatan keranjang-keranjang pesanan negeri Winter Woods. Padahal, si Tink sudah sembunyi-sembunyi loh, tapi Clanky dan Boble memergoki saat ia mengendap-endap menuju keranjang daun. Melihat pakaian Tink yang tidak seperti biasanya, mereka agak curiga. Setelah mereka tahu tujuan Tink sebenarnya, mereka pun gelisah. Akan tetapi, mereka tetap membantu Tink bersembunyi dari peri Marry, si peri pengawas. Ya, dan akhirnya Tinker Bell berhasil masuk keranjang dengan selamat sampai si burung hantu menyambar keranjang tanpa tahu apa yang ada di dalamnya, dan membawa keranjang itu terbang tinggi ke negeri musim dingin, The Winter Woods. Yah, meski akhirnya Tink tidak berhasil mendarat dengan baik – burung hantu yang membawanya masih amatiran, heehe – Tink mendapat kesempatan besar bertemu pengarang buku Wingology. Ternyata, keranjang-keranjang tadi berfungsi untuk menyimpan kristal-kristal salju. Burung hantu amatiran itu mengacaukan pekerjaan peri musim dingin yang sedang mengumpulkan kristal-kristal salju. Tink kali ini harus ekstra hati-hati, karena jika ketahuan peri non musim dingin berkeliaran di situ, ia bakal dikirim lagi ke habitat aslinya. Hilanglah kesempatan emasnya bertemu The Keeper. Jadi, kalau sudah punya obsesi, apapun dilakukan, seperti Tink ini. Bahkan, menantang maut sekali pun! Eits, yang ini tidak boleh ditiru ya, adik-adik… ;p
Pendaratan Tink yang tidak sempurna membuat Lord Milori, pemimpin negeri Winter Woods curiga bahwa ada orang asing di negerinya. Ini gara-gara buku Wingology yang terpental dari keranjang dan terseret hingga mengenai kakinya. Milori tahu, buku tersebut bukan berasal dari dunianya, ia menyebut “warm side” alias sisi hangat. Milori kemudian menyuruh anak buahnya mengembalikan buku itu ke The Keeper. Untuk kesekian kalinya Tink mendapat lampu hijau. Dengan begini Tink tidak perlu susah-susah mencari tahu di mana The Keeper tinggal. Tuh kan, keberhasilan itu juga ditentukan oleh kemujuran kawan! =)

Tibalah Tink di sebuah gedung tinggi, luas, yang pintunya dan lantainya terbuat dari es batu. (es batu???) Namanya juga negeri musim dingin. Tink lebih terkesima lagi setelah memasuki rumah tersebut. Di dalamnya penuh dengan buku. Beberapa saat kemudian terdengar suara peri yang berbicara dengan The Keeper. Tink bukan pengunjung satu-satunya di tempat itu. Ia mendengar percakapan yang tidak asing baginya. Ia merasakan sekali lagi, sayapnya bercahaya! 
Tinker Bell berbicara dengan peri musim dingin. Sayap mereka sama-sama bercahaya
 Peri yang entah siapa itu menceritakan bahwa sayapnya bercahaya saat ia sedang berada di perbatasan. Sungguh bukan kebetulan karena Tink merasakan hal serupa. Tink memberanikan diri melihat siapa sosok itu. Sayap peri itu ikut bercahaya. Uniknya, wajah mereka identik, seperti anak kembar. Sampai-sampai Tink tidak berkata-kata saking herannya. Peri itu mengawali percakapan, “Sayapmu. Berkilau.” dan Tink menjawab,”Seperti milikmu.” Mereka saling terpana. Sebenarnya apa yang terjadi pada mereka? The Keeper yang nama aslinya Dewey mengantarkan mereka pada sebuah lantai kristal salju segi enam yang akan membantu mereka menemukan jawaban. 
lantai kristal salju

lantai kristal salju menuju cahaya
Lantai kristal itu naik secara perlahan. Dewey memerintahkan agar mereka menyentuhkan sayap mereka bersamaan ke cahaya pelangi di atas mereka. Dan.. ajaib! Sebuah portal terbuka di atas mereka. Mereka seperti berada di lorong waktu, lalu cahaya-cahaya mulai menceritakan asal mula mereka. Mula-mula tunas bunga yang terbang ke arah berbeda, satu di Winter Woods, satu lagi jatuh di Pixie Hollow. Tunas itu berubah menjadi seorang peri yang identik satu sama lain. Jadi mereka berdua, Tinker Bell dan Fairywinkle adalah saudara kembar. Dewey mengatakan, mereka lahir dari tawa yang sama. Oleh sebabnya, sayap mereka identik, dan berfungsi sebagai radar, jika mereka mendekat satu sama lain, sayap mereka bercahaya, jika sayap mereka bersentuhan satu dengan lain, akan terjadi hal menakjubkan. Hal apakah itu? Akan terjawab di akhir cerita. Udah nggak sabar ya? Oke, cerita masih berlanjut kawan. Kehadiran Lord Milori secara mendadak membuat Dewey, Tinker Bell, dan Fairywinkle gelisah. Lord Milori menegaskan bahwa tidak boleh ada peri dari ‘warm side’ berada di Winter Woods. Dan ini tugas The Keeper, menjaga agar hal ini jangan sampai terjadi. Melintasi perbatasan adalah terlarang. Winter Woods sangat dingin, dan Pixie Hollow akan membuat peri dingin terpanggang kepanasan.
Kedua sayap peri disentuhkan ke cahaya untuk membuka portal
Mesin waktu menceritakan masa lalu Tink dan Fairywinkle
Tentu saja Dewey tidak tega memisahkan dua saudara yang baru saja bertemu, maka ia mengabaikan perintah Milori, dengan catatan Tinker Bell tidak boleh berlama-lama di Winter Woods. Petualangan saudara baru ini pun dimulai. Fairywinkle memperkenalkan diri sebagai Peri Pembeku. Tentu saja pekerjaannya adalah membekukan segala sesuatu. Padahal, dia hidup di musim dingin, apakah pembekuan masih pentng? Jawabannya sangat penting. Karena-nya nanti dulu ya. Aku lanjutkan dulu ceritanya. Fairywinkle adalah salah satu peri bakat alam di negeri Winter Woods dengan predikat ‘Peri Pembeku’. 
Fairywinkle menunjukkan barang-barang simpanannya
Ada pula peri yang bertugas mengukir butiran salju supaya menjadi kristal salju nan indah. Wah, apa nggak pegel ya? Membatik aja pegel. Hehehe. Terus, ada lagi yang tugasnya menyelimuti pepohonan dengan lembaran-lembaran salju. Berkenalan dengan dunia Fairywinkle sungguh menyenangkan. Bermain ski di atas salju, melihat peri-peri bekerja, dan semakin lengkap dengan ditemani kawan-kawan baru di tengah suasana asing, dan terakhir mengenal fairywinkle lebih dekat di hunian esnya. Fairywinkle membuatkan Tink perapian mini di tengah –tengah ruangan. 
Tink mencoba berjalan di atas es
Mereka semakin menyelami satu sama lain. Tink dan Winkle identik dalam segala hal, mulai dari wajah, cara berjalan, makanan dan minuman kesukaan, mereka menggemari banyak hal yang sama. Winkle mengungkapkan sangat ingin melihat dunia Tink. Ia membayangkan keindahan dunia tanpa salju, yang tentu akan banyak dihiasi kupu-kupu. Tanpa mereka sadari, perapian melelehkan lantai rumah Winkle yang terbuat dari es. 
Tinker Bell dan Fairywinkle bermain di atas salju
Lalu apa yang terjadi? Sebagian rumah Winkle amblas. Sayangnya, mereka menginjak bagian yang meleleh. Tink yang tidak bisa terbang terjun bebas ke daratan jauh di bawah sana. Fairywinkle kesulitan menarik Tink karena bebannya terlalu berat. Dewey dan kucingnya, Fiona, datang di saat yang tepat.  Peristiwa menegangkan ini menyadarkan Dewey, kehidupan Winter Woods tidak cocok untuk Tink, walau sejauh ini Tink terlihat baik-baik saja. Namun ini terlalu beresiko. Tink harus segera kembali ke sisi hangat, tempat di mana seharusnya ia berada. Kata-kata Lord Milori ada benarnya. Berita ini terdengar menyedihkan bagi Tink, pun juga Fairywinkle. Dengan ditemani tiga makhluk Winter Woods: Dewey, Fairywinkle, dan Fiona, Tink sampai di perbatasan dua negeri. Fairy winkle memeluk Tink, berharap bahwa pertemuan ini bukan yang terakhir kalinya. Diam-diam Tink juga berharap demikian, otaknya berpikir keras. Aha! Ide segar muncul lagi. Tink membisikkan rencana besarnya kepada Winkle. Tentu saja Dewey tidak mendengarnya. 
Perapian di rumah Fairywinkle untuk Tink
Apakah rencana gila lagi? Ya. Tink dan Fairywinkle berjanji bertemu lagi di perbatasan keesokan harinya. Tink berniat mengajak Winkle ‘jalan-jalan’ di Warm Side. Bukan Tink namanya kalau tidak melanggar aturan. Tantangannya adalah: bagaimana menjaga Fairywinkle agar tetap dingin meski berada di Warm Side? Inilah kegunaan peri tinker, yaitu menghasilkan barang-barang inovatif, yah…walau kali ini disalahgunakan. Tinker Bell meminta bantuan Bobble dan Clank membuat alat semacam ‘penyerut es’ yang cara kerjanya adalah mengubah balok es menjadi butiran-butiran es. 
Peralatan membuat alat penyerut es
Agar Winkle ‘feels like home’ gitu deh… merasa seperti di dunia asalnya. Alat penyerut es sudah siap diuji. Keesokan harinya, sesuai perjanjian, Tink dan Winkle bertemu di perbatasan. Mereka yakin tidak ada yang mengawasi mereka, kecuali sahabat dekat tentunya: Fawn, Ro, Sylvermist, Dess, dan Vidia. Kawanan Fairywinkle datang membawa balok es berukuran sangat besar. Bobble dan Clank siap dengan alat penyerut es ala peri tinker. Menginjak perbatasan sisi hangat, Fairywinkle tidak perlu kuatir lagi terjadi hal-hal tidak diinginkan sebab alat buatan peri tinker langsung bekerja secara akurat, bisa dibilang handal. Parutan itu mengubah balok es menjadi butiran es dan menyirami Winkle bak salju betulan.

Peri musim hangat dan musim dingin bertemu di perbatasan
 Sebentar lagi angan-angan Fairywinkle menyaksikan ratusan kupu-kupu terwujud. Tink dan kawan-kawan sudah mempersiapkan kejutan untuk teman baru mereka. Perjalanan dimulai dari hutan musim gugur, lapangan musim semi, dan terakhir pohon debu fixie. Berkat bantuan kelima sahabat Tink, para peri bakat alam, Fairywinkle dapat melihat langsung bunga-bunga bermekaran, ikan-ikan berenang riang di danau, serta ratusan kupu-kupu terbang mengelilinginya. 


Kebahagiaan Winkle semakin lengkap setelah menerima hadiah dari teman-teman Tink berupa sekuntum bunga. Itu artinya, Fairywinkle diterima baik oleh mereka. Winkle mengabadikan pemberian itu dengan cara membekukannya. Tanpa terasa, balok es semakin terkikis hampir habis. Padahal, mereka belum sempat mengunjungi pohon debu fixie. Namun itu tak penting lagi, karena sayap Fairywinkle tidak bisa mengepak lagi, sayapnya layu. Butiran-butiran salju buatan tidak lagi melimpah, sehingga Winkle kepanasan. Mereka memutuskan mengantarkan Winkle ke perbatasan demi keselamatannya. Di sisi dingin, Lord Milori telah menanti. Ratu Clarion juga tiba-tiba muncul dari belakang mereka. Misi gagal. Rahasia mereka terbongkar. Perjanjian semakin tegas, bahwa peri tidak boleh melintas perbatasan. Lord Milori dan Ratu Clarion akan memperketat penjagaan. Winkle dan Tink mengaku bahwa mereka adalah saudara, namun pernyataan mereka tidak mengubah keputusan masing-masing pemimpin negeri. 
Jika mereka saudara, bukankah seharusnya saling menjaga, bukannya membahayakan nyawa satu sama lain? Begitu ucap Ratu. Selamanya, mereka tidak akan pernah bertemu lagi, itu kesepakatannya. Akhirnya masing-masing kubu meninggalkan perbatasan dengan gundah. Raut kesedihan juga terbersit di wajah Ratu Clarion dan Lord Milori. Lord Milori membuang alat penyerut itu ke sungai. Alat itu terseret arus dan membentur bangkai pohon, mengakibatkan

runtuhan balok-balok es yang melewati sungai tersebut terserut. Arus yang kuat semakin cepat menghasilkan butiran-butiran salju yang super melimpah. Butiran-butiran es membumbung ke udara dalam jumlah banyak seperti badai salju. Sementara itu, dua saudara yang dipisahkan mempertanyakan ketidakadilan ini kepada dua pemimpin negeri mereka.  Mereka menjawab dengan pilu lewat sebuah cerita di masa lampau. Alkisah, dua peri dari dua musim berbeda, dingin dan hangat saling jatuh cinta. Kekuatan cinta mereka membuat mereka melintas perbatasan agar dapat sering bertemu. Namun, tubuh salah satu dari mereka tidak sekuat cinta mereka. Sayap salah seorang peri patah. Tidak ada obat untuk menyembuhkannya.
Rosetta menyaksikan sihir Fairywinkle

sayap Fairywinkle layu karena udara terlalu panas
Tak disangka, butiran-butiran es yang terjadi akibat tersangkutnya alat penyerut es di sungai mengubah iklim di negeri musim hangat menjadi tidak stabil. Perlahan, udara dingin membekukan daratan sisi hangat. Sebagian sisi hangat diselimuti salju dimulai bagian terdekat dari perbatasan. Ini pertanda buruk. Tink dan kawan-kawan memang berhasil menyingkirkan alat itu. Akan tetapi, iklim sudah terlanjur berubah. Ratu Clairon mengkhawatirkan pohon debu fixie yang letaknya tidak jauh dari perbatasan. Jika pohon ini membeku, tidak ada lagi debu fixie. Tidak akan ada lagi peri yang bisa terbang. Hawa dingin terus merembet ke seluruh daratan sisi hangat, mengancam nyawa pohon debu fixie. Suhu terus menurun. Peri-peri bakat alam sibuk membantu serangga dan hewan-hewan berlindung dari cuaca buruk. Sebagian peri menyelimuti pohon debu fixie dengan dedaunan. Tink memberanikan diri mengunjungi Winter Woods, menemui Fairywinkle. 
Lord Milori membantu Fairywinkle mengembalikan sayapnya
Tinkerbell dan Fairywinkle berpelukan terakhir kalinya
Ada hal penting yang harus diketahuinya,, lebih tepatnya meminta pertolongan. Tink terbang melintas perbatasan. Kali ini tidak ada yang boleh protes. Tink ingin peri pembeku tahu bahwa mereka dapat membantu menyelamatkan pohon debu fixie. Fairywinkle dan Dewey merasa ada yang janggal dengan udara di sekitar mereka. Tink terlihat terbang dari kejauhan. Tink tiba-tiba hilang keseimbangan dan jatuh tepat di hadapan mereka. Winkle buru-buru memakaikan baju hangat Tink. Tink menceritakan keadaan di sisi hangat, lalu menunjukkan bunga hadiah untuk Winkle yang masih hidup setelah dibekukan tempo hari. Kristal salju yang membungkus bunga itu dapat menjaga suhu di sekitarnya agar tetap hangat, bukan membuatnya menjadi beku. Bergegaslah Fairywinkle beserta ketiga temannya terbang ke sisi hangat yang berangsur-angsur dibekukan cuaca untuk satu misi penting.  
Cuaca buruk membekukan daratan sisi hangat

Pasukan peri musim dingin datang membantu
 Para peri pembeku bahu-membahu membungkus pohon debu fixie dengan kekuatan frozen mereka. Namun di tengah jalan mereka menyerah. Pohon debu fixie terlalu besar, perlu waktu lama agar seluruh bagian dapat terselimuti kristal salju. Padahal, mereka tidak punya banyak waktu lagi. Kecuali jika jumlah mereka ditambah. Ratu Clarion semakin pesimis. Dari kejauhan tampak pasukan burung hantu menuju ke arah sisi hangat. Lord Milori datang bersama peri-peri musim dingin! Akhirnya bala bantuan datang juga. Ini pertama kalinya peri musim dingin dan musim hangat bekerja sama secara terang-terangan. Pohon debu fixie telah sepenuhnya diselimuti kristal salju. Seketika itu juga pembekuan mencapai pohon debu fixie. Masih ada rasa khawatir, kapankah musim dingin di sisi hangat ini akan berakhir? Lord Milori memeluk Ratu Clarion, menenangkan kegelisahannya. Tink menyadari bahwa pasangan peri beda dunia dalam cerita Ratu sebenarnya adalah kisah dirinya dan Lord Milori.
kawanan peri musim dingin dipimpin Lord Milori
 Keesokan harinya, sinar matahari mulai menyapu daratan sisi hangat. Es yang tadinya membungkus rumput-rumput dan pepohonan berangsur-angsur meleleh. Begitu pula yang terjadi pada pohon debu fixie. Pohon debu fixie mengeluarkan debu-debu emasnya lagi. Tidak ada perubahan sedikit pun. Cuaca kembali normal. Namun sayap Tink tidak normal lagi. Sayapnya robek ketika ia terbang ke musim dingin memanggil Fairywinkle untuk menyelamatkan pohon debu fixie. 
matahari menyinari sisi hangat
Terrance dan debu pixie yang melimpah
 Winkle sangat sedih melihat kenyataan ini, juga merasa bersalah. Semua peri urung bahagia. Berita bahagia bagi keduanya, mereka tidak akan terpisah lagi. Ratu Clarion memusnahkan perjanjian dua musim yang melarang para peri saling melintas perbatasan. Peri musim dingin harus segera meninggalkan sisi hangat karena matahari semakin tinggi. Fairywinkle mengucapkan tanda perpisahan: menyatukan kedua sayap mereka. Dan ajaib! Sayap Tink utuh lagi. Para peri bersorak gembira. Kebahagiaan peri musim hangat, kebahagiaan peri musim dingin juga. Duka di musim hangat, adalah duka bagi musim dingin juga Tink dan Fairywinkle merayakan persaudaraan mereka, Ratu Clarion dan Lord Milori bersatu kembali. Peri-peri tidak lagi takut melintas perbatasan. Peri pembeku siap melindungi sayap mereka, seperti apa yang mereka lakukan terhadap pohon debu fixie. Inilah keajaiban peri pembeku. Setiap orang diciptakan dengan bakat yang ajaib, dengan keahlian masing-masing. So, tidak ada makhluk yang tidak berguna. Perbedaan bukan alasan untuk saling menjauhkan diri, melainkan sebaiknya. 
sayap Tink mengalami keajaiban

Add caption
Tinkerbell dan Fairywinkle menyatukan sayap mereka agar terjadi keajaiban sekali lagi

sayap Tink kembali normall, tanpa cacat. Para peri bergembira

Sayap peri Marry dibekukan agar tidak patah saat terbang di Winter Woods
pesta bunga di Winter Woods